Cari Blog Ini

Minggu, 07 Oktober 2012

Pantai Jayanti Mulai Diincar Pelancong

Bayangan perjalanan jauh dengan jalanan berliku dan buruk di kalangan penggiat pariwisata akan objek wisata di wilayah selatan Jawa Barat sungguh sulit dihapus. Meskipun kini jalanan sudah berubah menjadi aspal hotmix mulus dan di beberapa titik, bahu, maupun badan jalan diperlebar.

Hal ini pula yang dialami sejumlah objek wisata bahari di wilayah Cianjur selatan yang panjang pantainya mencapai 75 kilometer. Beberapa objek wisata yang terus dikembangkan sejak 10 tahun lalu lambat laun kondisinya mulai kurang terpelihara.

Pantai Jayanti di Desa Cidamar, Kec. Cidaun, Kab. Cianjur, salah satunya. Objek wisata pantai yang berjarak sekitar 142 km dari Kota Kabupaten Cianjur ditempuh selama 4 jam dan 8 km dari Kota Kecamatan Cidaun, kini mulai menggeliat seiring banyaknya komunitas pengendara sepeda motor yang melakukan touring menjelajah pelosok pedesaan.

Kondisi lingkungan pantai yang masih alami dengan aktivitas masyarakat dan nelayan serbasederhana menjadi suguhan sangat menarik. Kepenatan melakukan perjalanan panjang berkendaraan akan sedikit terobati dengan terbaan angin pantai dan deburan ombak berbuih putih menerpa karang-karang menjulang dan sebagian menuju pantai berpasir putih.

Dulu, untuk mencapai Pantai Cijayanti memang hanya dapat dilakukan dengan melalui jalan utama ke Kota Cianjur diteruskan menyusuri wilayah Kecamatan Cibeber, Cempaka, Sindangbarang dan ke Cidaun untuk seterusnya ke Pantai Cijayanti.

Tapi kini ada empat jalur alternatif yang dapat kita susuri. Selain jalan yang sudah cukup baik, sepanjang perjalanan kita disuguhi pemandangan alam sangat indah dan menawan.

Semisal jalur dari Kota Bandung menuju Ciwidey Kab. Bandung dilanjutkan ke Naringgul Kab. Cianjur untuk kemudian ke Sindangbarang dan Cidaun, selain udara pegunungan yang sejuk, sepanjang sisi kiri kanan jalan terlihat hamparan kebun teh dan disejumlah dinding bukit cadas terlihat air terjun, "Setidaknya ada sembilan air terjun yang kita jumpai saat melalui jalur Ciwidey dan Cikadu," ujar Miki (43) penggiat wisata kendaraan jeep.

Demikian pula saat mengambil jalur Kota Bandung, Ciwidey, Campaka, Sindangbarang, dan ke Cidaun atau Kota Bandung, Cimahi, Batujajar, Rongga, Campaka, Sindangbarang, kemudian ke Cidaun. Melalui dua jalur ini pemandangan masih sangat alami dapat dinikmati, hijaunya tanah pesawahan di lembah gunung dengan aliran sungai seakan lukisan alam sangat natural.

Jalur alternatif lain yang juga sering dipergunakan rombongan sepeda motor  ataupun sepeda adalah jalur Kota Bandung, Pangalengan Kab. Bandung, Cikelet Kab. Garut, dilanjutkan ke Rancabuaya Kab. Garut dan ke Cidaun. "Memang untuk jalur (Pangalengan-Cikelet) ini pemandangannya sangat bagus, tapi jarang dipergunakan karena medan antara Pangalengan hingga Cikelet pasca Gunung Papandayan meletus kondisinya sangat jelek. Biasanya jalur ini hanya dipergunakan oleh pengguna sepeda motorcross, karenanya banyak yang memilih jalan aspal ke Kota Garut dulu baru kemudian ke Cikelet," ujar Miki.

Selain tawaran menarik selama perjalanan menuju Cijayanti, sesampai di pantai Cijayanti kita akan dibuat kagum dan terpana dengan kondisi alamnya yang masih sangat alami. Deburan ombak dengan buihnya yang tinggi menjulang, awalnya membuat kita takut, tapi setelah terbiasa akan berubah menjadi rasa kagum.

Selain pantai dengan karang menjulang, juga terdapat pantai dengan berhiaskan batu bulat dan juga pantai berpasir putih. Hal yang tidak kalah menarik adalah beberapa bangunan rumah, dermaga ataupun jembatan peninggalan bangsa Belanda. "Jembatan yang menghubungkan Cidaun dengan Cijayanti setiap waktu selalu berubah sesuai warna bendera partai politik yang menang pemilu," ujar Miki dengan tawanya.

Bukan melakukan wisata pantai kalau tidak diikuti dengan wisata kuliner. Nah, di Cijayanti inilah pusatnya ikan laut untuk Cianjur, Bandung, Jakarta, dan kota lainnya. "Bahkan kalau Pelabuhan Ratu (Sukabumi) atau Pangandaran (Ciamis) kekurangan pasokan ikan, dari Cijayantilah ikan dikirim," terang Rukman (44) salah seorang nelayan Cijayanti.

Rikman menjamin, harga ikan yang ditawarkan nelayan ataupun pedagang ikan dibawah harga objek wisata pantai lain. Misalnya, seekor kakap merah seberat 1 kg lebih sudah dibakar dan dibumbui berikut 4 porsi nasi merah dibungkus daun dan ditambah sambel tomat hijau hanya dihargai Rp. 65.000. Sungguh suatu harga yang sangat murah! jadi, datang saja ke Cijayanti. (Retno HY/PR)***

Sumber: Pikiran Rakyat Edisi Sabtu, 22 September 2012

1 komentar:

  1. salam hangat dari kami ijin informasinya gan dari kami pengrajin jaket kulit

    BalasHapus