Matahari sebagai Sumber Kehidupan

Matahari dengan energi cahayanya adalah sumber energi utama bagi makhluk di bumi. Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengolah makanan untuk kelangsungan hidupnya. Dan salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam fotosintesis adalah cahaya matahari. Energi cahaya matahari akan diserap oleh zat hijau daun (klorofil). Bersama dengan kandungan air dan mineral dari dalam tanah, semua unsur akan diolah untuk menghasilkan energi dan oksigen. Hidupnya tumbuhan hijau pada akhirnya merupakan pergerakan utama bekerjasamanya rantai makanan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan energi matahari sebagai sumber kehidupan di bumi.

Berfungsinya matahari sebagai sumber energi dan penggerak utama rantai makanan adalah bentuk keteraturan alam dalam menunjang kehidupan manusia. Hal ini sejatinya telah tersirat dalam surat Al-Jaatsiyah ayat 13.

Artinya:

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Al-Jathiyah: 13)

Perputaran bumi pada akhirnya akan menimbulkan siang dan malam. Waktu terbit dan tenggelamnya sang surya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia dan aktifitas binatang. Sebagian besar umat manusia akan menjalankan aktifitas duniawinya pada siang hari. Bekerja dan belajar, lazimnya dilakukan sepanjang siang hari. Aktifitas para khalifah bumi selepas senja tiba adalah bercengkrama bersama keluarga. Dan akhirnya sebagian besar orang akan menghabiskan tengah malamnya dengan tidur.

Ayam, burung, dan hewan lainnya sangat membutuhkan sinar matahari untuk mencari makan dan memangsa buruannya. Sebaliknya, burung hantu, trenggiling dan kelelawar baru akan memulai aktifitasnya ketika matahari sudah berada di peraduannya. Keteraturan datangnya siang dan malam pada dasarnya adalah anugerah besar dari Alloh SWT kepada seluruh penghuni bumi. Dan hal ini sejatinya telah tersirat dalam surat Az-Zumar ayat 5:

Artinya:

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Az-Zumar: 5)

Pengeruh lain matahari terhadap tata kehidupan di bumi terletak pada musim dan cuaca. Beberapa hewan liar seperti panda, beruang dan burung elang memiliki masa kawin yang sangat tergantung pada datangnya musim. Sedangkan penghuni laut seperi paus, lumba-lumba dan ikan memiliki rute migrasi yang menyesuaikan pola suhu air laut di berbagai belahan bumi.

Matahari Sebagai Sumber Energi Masa Depan

Pemanfaatan matahari sebagai sumber tenaga dikenal dengan solar energi. Penelitian terkini bertumpu pada peningkatan kapasitas sel tenaga surya atau solar sel sebagai sumber energi listrik. Peran besar solar energi di masa depan adalah pengganti bahan bakar minyak sebagai sumber energi. Indonesia sebagai salah satu negara dengan intensitas cahaya matahari yang melimpah sepanjang tahun mulai melirik solar energi untuk memenuhi konsumsi energi di dalam negeri. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mulai dibangun di beberapa tempat untuk menghidupkan lampu dan perangkat elektronik. Bahkan kini kementrian Badan Usaha Milik Negara terus mengintensifkan riset sekaligus proses pembuatan mobil bertenaga surya asli buatan dalam negeri.

Panas matahari cukup ampuh membunuh mikro organisme yang menyebabkan penyakit. Hal ini pada akhirnnya dimanfaatkan dalam sebuah teknologi yang bernama "Solar Water Disinfection (SODIS)". Inti dari teknologi ini adalah pemusnahan bakteri dan mikroorganisme penyebab penyakit dari air dengan cara menjemur di bawah panas matahari. Kebutuhan air minum lebih dari 2 juta orang berhasil dipenuhi oleh teknologi SODIS.

Pemanfaatan energi surya dalam produksi air minum lainnya adalah penawaran air laut dan payau sebagai komoditas air minum. Proses ini dikenal dengan istilah "desalinasi". Proses desalinasi dengan energi surya semakin berkembang seiring dengan menipisnya bahan bakar fosil. Karena selama ini proses desalinasi bergantung pada mesin yang berbahan bakar fosil.