Robot-robot ini mampu berkomunikasi untuk menemukan jalan yang sama
Tim peneliti di Amerika Serikat telah berhasil membuat dan menguji robot semut yang digadang-gadang dapat berperilaku seperti sebuah koloni semut. Namun, robot ini tidak berbentuk seperti semut, tapi berbentuk kubus kecil yang dilengkapi dengan dua roda untuk bergerak.
Robot semut ini hanya diprogram bergerak maju untuk menuju suatu tempat dan menghindari rintangan. Selain itu, kemampuan robot ini bisa memberi isyarat kepada robot lainnya, sama seperti yang terjadi pada sebuah koloni semut.
Menurut Dr Simon Garnier, Peneliti Utama dari New Jersey Institute of Technology, kedua robot ini memiliki dua antena yang berfungsi sebagai sensor cahaya. Jika sensor cahaya banyak di antena sebelah kiri, maka robot ini akan belok ke kiri dan sebaliknya.
"Mekanisme ini persis yang terjadi pada semut," kata Garnier, seperti dilansir stasiun berita BBC, 1 April 2013.
Ia menjelaskan, selain itu, robot-robot semut ini dapat bekerja sama dalam melakukan navigasi. Satu robot berperan untuk meninggalkan jejak, sementara satu robot lainnya akan mengikuti jejak itu. Mereka akan saling memberikan umpan balik.
"Pada awalnya masing-masing robot akan bergerak pada jalurnya sendiri-sendiri, tapi robot-robot ini mampu bekerja sama dan berkomunikasi untuk menemukan jalur yang sama," jelasnya.
Untuk membuktikan kalau robot ini memiliki jalur perjalanan yang sama, para peneliti telah merekam perjalanan kedua robot itu. Hasilnya kedua robot berjalan di jalur yang sama setelah robot pertama meninggal jejak, dan robot kedua mengikuti jejaknya.
Navigasi Semut
Proyek robot ini terinspirasi dari bagaimana koloni semut dapat bergerak dalam jalur yang sama. Padahal, pada sebuah koloni semut tidak ada pemimpin yang mengatakan harus bergerak kemana.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah desain informasi dalam sebuah jaringan koloni dan menyebarkan kepada masing-masing koloni. Sehingga masing-masing koloni akan mendapatkan pesan untuk bergerak pada jalur yang sama," kata Garnier.
Hasil penelitian ini sudah diterbitkan di Jurnal Plos Computational Biology dengan judul "Do Ants Need to Estimate the Geometrical Properties of Trail Bifurcations to Find an Efficient Route? A Swarm Robotics Test Bed". (eh)
http://us.teknologi.news.viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar