Cari Blog Ini

Sabtu, 07 Juli 2012

Belajar Peka dan Peduli



Oleh : Aa Gym


Add caption

Andaikata kita ingin tahu tentang bagaimana masa depan kita, sederhana sekali, lihat apa yang kita lakukan saat ini. Kalau saat ini kita pemalas, yang akan terjadi adalah masa depan yang suram. Begitu pun bila licik, pasti masa depan kita tidak berbeda jauh dengan dengan kelicikan yang dikerjakan saat ini. Karena tidak satu pun yang kita lakukan, kecuali akan kembali kepada kita. Perbuatan baik akan menjadi buah kebaikan bagi kita, tidak sekarang, mungkin nanti. Begitu pula bila amal buruk yang dikerjakan, pasti berbuah keburukan pula bagi pembuatnya. Kita semua sungguh harus menyadari dan memahami bahwa tidak ada yang celaka kecuali buah dari pekerjaan kita sendiri.
Oleh karena itu, kewajiban kita, hanya dua hal. Pertama, serius mencari, menemukan kekurangan kita; tidak usah pula sibuk membela diri. Kedua, mengembangkan terus kemampuan kita supaya mampu berbuat menjadi lebih baik. Karena kemuliaan seseorang dilihat dari tingkat manfaatnya bagi orang lain. Sebagian besar orang memang cenderung lebih sibuk dengan kepentingan dirinya, dengan aktifitas yang sepertinya dapat menguntungkan diri. Padahal, tidak akan pernah mulia orang yang sibuk mencari keuntungan diri semata. Orang yang akan sukses dan mulia adalah orang yang sibuk untuk kemaslahatan orang lain. Orang yang sukses adalah orang senantiasa berbuat untuk orang lain. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam setiap detik kehidupannya, beliau berkorban siang malam demi kebaikan ummatnya. Sebaliknya, koruptor, penjahat, biasanya berkarakter mementingkan diri sendiri. Begitulah bahayanya Negara kita sekarang, dimana justru korupsi merajalela.

Untuk itu, agar masa depan kita lebih baik, agar kita menjadi orang yang sukses, yang manfaat bagi orang banyak, salah satu cirinya kita harus belajar, berupaya menjadi yang mempunyai kepekaan dan kepedulian; terhadap ladang amal, ilmu, perasaan orang lain, dan juga terhadap hikmah. Begitu ada ladang amal, segera kerjakan, jangan ditunda. Bahkan, dalam radius 5 meter perhatikan sekeliling kita, bisa jadi ada ladang amal dari Allah SWT bagi kita. Juga terhadap ilmu, setiap saat pertemuan dengan siapapun harus menjadi ilmu dan hikmah yang manfaat bagi diri kita. Rugi sekali jika aktivitas tidak menjadikan ilmu dan hikmah kita bertambah. Lalu, kita harus belajar peka dan peduli pada perasaan orang lain. Jangan sampai ada perbuatan, dan perkataan kita yang mendzalimi, yang menyakiti hati orang lain. Hidup kita harus bersih dari menyakiti hati orang lain. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar