Ada awal, ada akhir. Ada laki-laki, ada perempuan. Ada muda ada pula tua. Begitupun dengan kehidupan yang telah Alloh SWT berikan. Setiap makhluk yang berawal dari kelahiran, akan berakhir pula dengan kematian. Hidup di dunia adalah perjalanan sementara untuk menuju ke dalam keabadian hidup yang sebenarnya. Kita sebagai umat muslim harus sadar bahwa di dunia ini hanya sementara. Dunia hanya perjalanan singkat untuk mempersiapkan diri menghadapi hari kebangkitan setelah kematian. Setiap insan di bumi ini tidak akan bisa menghindari yang namanya kematian. Sebagaimana telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
Artinya:
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiyaa: 34-35).
Kematian pasti akan menghampiri kita, namun kita tidak akan tahu kapan kematian itu datang, dan kita tidak akan dapat memperkirakan kesiapan untuk menghadapi kematian. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu menjaga diri kita agar selalu didalam rahmat Alloh SWT.
Setelah datang kematian, kita akan dibangkitkan dalam hari kebangkitan. Dalam Al-Qur’an dijelaskan
Artinya:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68).
Dalam riwayat beberapa hadits dijelaskan bahwa kelak kita akan dikumpulkan di padang mahsyar dalam keadaan telanjang, tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kita. Setiap manusia akan sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka memikirkan amal perbuatannya selama didunia yang akan dipertanggungjawabkan. Sudah sangat jelas diterangkan dalam Al-Qur’an:
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing).” (QS. Az-Zumar: 68).
Dalam riwayat beberapa hadits dijelaskan bahwa kelak kita akan dikumpulkan di padang mahsyar dalam keadaan telanjang, tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh kita. Setiap manusia akan sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka memikirkan amal perbuatannya selama didunia yang akan dipertanggungjawabkan. Sudah sangat jelas diterangkan dalam Al-Qur’an:
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah: 7-8)
Segala amal perbuatan kita didunia akan menentukan apakah kita akan masuk surge ataukah kita hanya pantas di neraka.
Surga
Surga adalah tempat yang dijanjikan oeh Alloh SWT untuk umat-Nya yang selalu menjaga dirinya selalu beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
Dalam Al-Qur’an dikatakan:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah: 7-8)
Segala amal perbuatan kita didunia akan menentukan apakah kita akan masuk surge ataukah kita hanya pantas di neraka.
Surga
Surga adalah tempat yang dijanjikan oeh Alloh SWT untuk umat-Nya yang selalu menjaga dirinya selalu beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
Dalam Al-Qur’an dikatakan:
Artinya:
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqoroh: 25)
Dalam bahasa Arab, surge disebut dengan kata Jannah. Bila diartikan secara syari’at, bahwa kata jannah berarti sebuah tempat tinggal yang disediakan oleh Alloh SWT untuk umatnya yang membela agama-Nya, yaitu orang-orang muslim yang bertaqwa.
Namun tidak ada satupun yang dapanmenandingi keindahan surga. Segala keindahan yang ada di dunia fana ini ditak akan bisa menandingi keindahan surge yang telah Alloh SWT janjikan. Kita sebagai umat muslim harus meyakini akan keberadaan surga tersebut. Umat muslim harus mengimani hal yang ghoib, salah satunya surga. Dari beberapa ayat Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa surge itu ada.
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqoroh: 25)
Dalam bahasa Arab, surge disebut dengan kata Jannah. Bila diartikan secara syari’at, bahwa kata jannah berarti sebuah tempat tinggal yang disediakan oleh Alloh SWT untuk umatnya yang membela agama-Nya, yaitu orang-orang muslim yang bertaqwa.
Namun tidak ada satupun yang dapanmenandingi keindahan surga. Segala keindahan yang ada di dunia fana ini ditak akan bisa menandingi keindahan surge yang telah Alloh SWT janjikan. Kita sebagai umat muslim harus meyakini akan keberadaan surga tersebut. Umat muslim harus mengimani hal yang ghoib, salah satunya surga. Dari beberapa ayat Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa surge itu ada.
Artinya:
“Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17)
Neraka
Neraka dalam bahasa Arab disebut dengan an-naar. Bila diartikan, an-naar adalah tempat yang disediakan oleh Alloh Azza wajalla bagi orang-orang yang telah mendustakan perintah-Nya dan menjalani segala hal yang telah Alloh SWT larang.
Di dalam neraka terdapat siksa yang teramat perih. Siksaan dan hukuman bagi mereka yang telah mendustakan Alloh selagi di dunia. Kita tidak dapat membayangkan dan menggambarkan betapa pedihnya siksa neraka. Tidak ada satu hal pun di dunia ini yang dapat menandingi pedihnya dan kejamnya siksaan di neraka nanti. Siksa lebih kejam dari panasnya api yang menyala-nyala. Bahkan orang yang masuk neraka ibarat orang yang tidur dengan alas tikar dan selimut yang terbuat dari api neraka yang menyala. Sesungguhnya firman Alloh itu adalah benar.
Manusia kerap kali menyepelekan masalah akhirat. Padahal kematian selalu berada di dekat kita. Hanya saja kita tidak akan tahu kapan kematian itu akan menghampiri. Manusia pun kerap kali lupa dan terbuai akan kesenangan-kesenangan dunia. Kita seringkali berlomba-lomba untuk mengejar kenikmatan dunia fana, yang identik dan selalu menjerumuskan kita ke dalam kemaksiatan.
Naudzubillahi mindalik.
Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersesat. Padahal sudah sangat jelas, bahwa Alloh SWT telah menjanjikan tempat yang terindah di akhirat kelak bagi orang-orang yang selalu memuliakan dan mengikuti segala perintah yang Alloh SWT berikan di dunia. Semoga kita selalu berada dalam perlindungan dan rahmat Alloh SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar