Cari Blog Ini

Minggu, 24 Juni 2012

Lalampahan Abah Sastra

 



# Lalampahan Abah Sastra (Bapana Marhaya warga Banjaran bandar Samangka)#


Lantaran garwana aya maksad hajat badag da nanggap wayang sagala, Abah Sastra kapaksa ngala nangka ka Majalaya. Sabab aya tangkal nangka ngajajar dalapan tangkal na sawah saat. Abah Sastra mawa karanjang sabab Abah Sastra nyangka nangka na baradag sarta arasak. Barang Abah Sastra datang ka Majalaya, kasampak tangkal nangka araya, pan tangkal nangka mah kan tara ka mana-mana, Abah Sastra gagancangan ngalacat kana tangkal nangka. Barang ngalacat kana dahan pangbadagna, Abah Sastra ngagakgak sarta cacalawakan ngabarakatak, sabab aya gagak dan aya hap-hap ngarayap kana palangkakan Abah Sastra.
Lantaran Abah Sastra ajrag-ajragan, nya Abah Sastra rag-rag ka handap. Ragragna nangkarak ka sawah saat. Abah Sastra sangsara, sabab Abah Sastra kakarayapan na sawah saatna, da lapar sarta hanaang. Rada lawas Abah Sastra nalangsana na sawah saat, aya kana salapan ahadna. Lantaran abah sastra alpa kana hajatna, garwana sarta tatanggana marapay. Barang datang ka sawah saat, kasampak abah sastra aya nangkarak na sawah saat. Baraya na nanya, "Naha Abah mah gagabah, ngala nangka kakalacatan sagala, apan ngala nangka mah gantar panjang aya" kata barayana Abah Sastra.
"Naha mamah kalahka nyalahkan abah, saha jalma na hayang sangsara cara Abah rag-rag nangkarak ka sawah saat. Apan abah nangkarak aya kana salapan ahadna gara-gara hap-hap bangkar warah. Hap-hap badag kakarayapan kana palangkakan Abah. Panyangka hap-hap, na calana abah aya barayana. Pan papada apal, na calana Abah mah taya barayana hap-hap, ngan aya kadal badag hanca mamah", Abah Sastra ngajawab.
Lantaran panyawat Abah Sastra kasawang rada parna, nya Abah Sastra aya maksad tatamba ka Ranca Badak, rada anggang, aya kana dalapan pal na. Asalna mapay-mapay sawah, bras ka jalan satapak. Barang datang ka jalan aspal, aya Kahar. Sadatangna ka Ranca Badak, satpam nanya, "Wah, naha kawas aya gawat. Mangga payang, payang, payang", kata satpam ka baladna. Abah sastra mapay-mapay salasar sapanjang gang, bras ka kamar salapan. Rada lawas tatamba na ka Ranca Badakna, aya kana dalapan abadna. Sadayana kadang warga na nyangka lalampahan Abah Sastra ngala nangka ka Majalaya sarta tatama ka Ranca Badak bakal panjang. Salah lalampahan Abah Sastra ngala nangka ka Majalaya sarta tatamba ka Ranca Badak bakal tamat, sabab baraya-bataya Abah Sastra ngalayadna kalah ka salah ka kamar 7...

Dikutip dari : Cerita wayang Budak Buncir

Kamis, 21 Juni 2012

Banyak Minum dan Daya Tahan, Kunci Penyembuhan DBD



Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi momok di masyarakat. Terutama di DKI Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk tingi. Tahun 2009, DBD di DKI Jakarta tercatat 18.366 kasus. Sementara di tahun 2010, hingga 20 Januari sudah ada 891 kasus. Adapun tingkat kematiannya mencapai 1-2 orang per 100 kasus.
Pakar kesehatan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. Tri Yunis Miko W. MSc mengatakan, sampai saat ini diketahui bahwa demam berdarah disebabkan infeksi virus yang belum ada vaksin dan obatnya.
“Penyakit ini memang tidak usah diobati. Jika cairan cukup, penyakit ini akan sembuh sendiri. Asalkan selama 8 hari tidak sampai terkena penurunan tekanan darah dan syok,” kata Tri saat Konferensi Pers Gerakan Nasional Cegah Demam Berdarah, Senin (1/2).
Apalagi jika daya tahan penderita cukup baik dan nafsu makan serta minum tidak terganggu, penyakit itu akan hilang sendiri. “Biasanya yang membuat penyakit ini berakibat fatal adalah jika tidak doyan makan dan tidak mau minum. Terutama anak-anak, ketika terjadi demam malah tidak mau minum dan makan. Sehingga pada saat kondisi kritis, yang ditandai dengan menurunnya jumlah trombosit, tubuhnya sangat lemah. Akibatnya terjadi syok dan penurunan tekanan darah,” ujar Tri.
Penyakit DBD ditandai dengan demam tinggi. Orang tua perlu mewaspadai periode tapal kuda, di mana demam tidak lagi tinggi, namun sebenarnya trombosit sedang menurun. Pada periode inilah maut bisa menjemput. Yakni saat trombosit menurun, daya tahan melemah, sehingga syok dan tekanan darah menurun tajam. Jika masa periode tapal kuda sudah terlewati, penyakit ini pun bisa dikatakan hamper sembuh.
Selama demam, penderita DBD harus cukup mengkonsumsi makanann bergizi, terutama cairan. Yang dimaksud cairan, menurut Tri, adalah cairan apa saja yang bisa dikonsumsi, terutama yang mudah diserap. Jika demam berdarah ringan, cukup diberi cairan saja. Sementara kalau sudah masuk kategori sedang dan berat, harus diinfus.
Selain daya tahan yang kuat, hal yang terpenting dalam pencegahan DBD adalah membuat nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang biak,karena binatang itu merupakan penghantar utama/vektor penyakit ini.
Menurut pakar entomologi dari Institut Pertanian Bogor, Dr. drh. Upik Kusumawati Hadi MS, jika selama ini nyamuk Aedes aegypti dianggap hanya hidup di air yang jernih dan bersih, ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Dari penekitian yang dilakukan di Semarang, nyamuk berbintik-bintik hitam putih ini bisa hidup juga di air yang kotor. Seperti di kandang ayam yang sudah tercampur dengan feses ayam dan deterjen. “Bahkan nyamuk inipun sudah bisa hidup di selokan yang kotor,” ujarnya.
Pencegahan di rumah yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan segala tempat yang biasa tergenang air. Seperti pada dispenser, pot tanaman, bak mandi, serta selokan. “Bak mandi wajib disikat, karena jika tidak disikat, telur nyamuk masih akan menempel dan setelah bak diisi air kembali, telur itu masih bisa hidup. Siklus nyamuk Aedes aegypti adalah satu minggu. Jika bak mandi disikat setiap seminggu sekali, siklusnya bisa diputus,” kata Upik. (lis)




Sumber : Warta Kota, Edisi Minggu, 7 Februari 2010

10 Kebiasaan Pemicu Diabetes



Ingin terhindar dari penyakit diabetes? Jangan remehkan kebiasaan kecil yang ternyata di kemudian hari berakibat buruk. Ada 10 kebiasaan yang memicu resiko diabetes:
1.      Keranjingan teh manis
Secangkir teh di pagi hari bisa menghangatkan perut. Lalu siang hari paling nikmat es teh manis yang segar, dan pada sore hari manis hangat lagi. Dalam segelas teh manis kira-kira terkandung 200-300 kalori (tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata 1900 kalori per hari. Jika teh manis saja sudah menyumbang sekitar 1000 kalori, betapa besarnya?
2.      Gemar gorengan
Pada gorengan yang termasuk makanan rendah serat dan tinggi lemak terkandung proporsi dislipidemia yang memicu terjadinya diabetes mellitus dan stroke.
3.      Suka ngemil
Mengemil biscuit, kripik kentang, dan kue-kue manis, mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serat pangan yang memadai.
4.      Kurang tidur
Hasil riset para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastic. Artinya resiko diabetes meningkat.
5.      Malas beraktivitas
Kurang beraktivitas fisik memiliki resiko obesitas tinggi disbanding mereka yang rajin beraktivitas. Obesitas adalah biang keladi meningkatnya resiko penyakit jantung koroner dan diabetes.
6.      Sering stress
Pada saat stress, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol, supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas. Jika gula darah terus dipicu tinggi karena stress berkepanjangan tanpa jalan keluar, sama saja meningkatkan gula darah.
7.      Kecanduan rokok
Dari penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan didapatkan bahwa resiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen.
8.      Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah.
9.      Takut kulit jadi hitam
Jangan takut terhadap sinar matahari. Jurnal Diabetes Care, menyebutkan wanita dengan asupan tinggi vitamin D dan kalsium beresiko paling rendah terkena Diabetes tipe 2.
10.  Bersahabat dengan soda
Peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan resiko diabetes melambung. Kenaikan resiko ini terjadi karena kandungan pemanis yang ada pada minuman bersoda. (Prevention Indonesia/lis)


Sumber: Warta Kota, Edisi Minggu 7 Februari 2010

Senin, 18 Juni 2012

Gunung Salak




Gunung Salak merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak astronomis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
Secara administratif, Gunung Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Banyak yang mengira nama Gunung Salak berasal dari nama tanaman Salak, akan tetapi sesunguhnya nama gunung ini berasal dari bahasa sansekerta "Salaka" yang berarti perak. Maka Gunung Salak bermakna "Gunung Perak."

Vulkanologi dan geologi
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
Menurut Hartman (1938) Gunung Salak I merupakan bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh Gunung Salak II dan kemudian muncul Gunung Sumbul. Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan produk akhir dari Gunung Salak. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari Kawah Ratu.

Jalur pendakian
Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Puncak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I. Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.
Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug. Salak I bisa juga dicapai dari Salak II, dan dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus.
Jalur lain adalah ‘jalan belakang’ lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat Gunung Bunder.
Selain itu Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub pecinta alam, terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang kita temukan cadangan air kecuali di Pos I jalur pendakian Kawah Ratu, beruntung di puncak Gunung ( 2211 Mdpl ) ditemukan kubangan air hujan. Gunung Salak meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.
Cimelati, Di jalur ini masuk dari Desa Cibuntu, Jika melewati track ini kita kan bertmu sebuah Vila besar sebelum mencapai pos/shelter 1 dan di sini juga terdapat beberapa air terjun, Di jalur ini banyak air yang cukup, dan tempat terakhir kita mengambil air sekitar 5 Meter kurang lebih dari pos/shelter 3 karna ada saluran air milik warga setempat yang di sebut juga dengan Pos/shelter Air, Setelah pos/shelter ini kita tidak bisa menemukan air maka bawalah cadangan air setelah kita melewati pos/shelter ini. jika anda melewati ini akan melewati 7 pos/shelter yang mana akan tertanda/di berinama di setiap pos/shelter. dan pos yang ke 7 adalah puncak salak 1.

Tutupan hutan
Hutan-hutan di Gunung Salak terdiri dari hutan pegunungan bawah (submontane forest) dan hutan pegunungan atas (montane forest).
Bagian bawah kawasan hutan, semula merupakan hutan produksi yang ditanami Perum Perhutani. Beberapa jenis pohon yang ditanam di sini adalah tusam (Pinus merkusii) dan rasamala (Altingia excelsa). Kemudian, sebagaimana umumnya hutan pegunungan bawah di Jawa, terdapat pula jenis-jenis pohon puspa (Schima wallichii), saninten (Castanopsis sp.), pasang (Lithocarpus sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae).
Di hutan ini, pada beberapa lokasi, terutama di arah Cidahu, Sukabumi, ditemukan pula jenis tumbuhan langka yang bernama Rafflesia rochussenii yang menyebar terbatas sampai Gunung Gede dan Gunung Pangrango di dekatnya.
Pada daerah-daerah perbatasan dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang menanam jenis-jenis kaliandra merah (Calliandra calothyrsus), dadap cangkring (Erythrina variegata), kayu afrika (Maesopsis eminii), jeunjing (Paraserianthes falcataria) dan berbagai macam bambu.

Margasatwa
Aneka margasatwa ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptile, burung hingga mamalia.
Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah Bufo asper, B. melanostictus, Leptobrachium hasseltii, Fejervarya limnocharis, Huia masoni, Limnonectes kuhlii, L. macrodon, L. Microdiscus, Rana chalconota, R. erithaea dan R. hosii. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis bangkong tanduk (Megophrys montana) dan katak terbang (Rhacophorus reinwardtii).
Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah bunglon Bronchocela jubata dan B. cristatella, kadal kebun Mabuya multifasciata dan biawak Varanus salvator. Jenis-jenis ular di Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari ular tangkai (Calamaria sp.) yang kecil pemalu, ular siput (Pareas carinatus) hingga ular sanca kembang (Python reticulatus) sepanjang beberapa meter.
Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan beberapa jenis elang lain, ayam hutan merah (Gallus gallus), Cuculus micropterus, Phaenicophaeus javanicus dan P. curvirostris, Sasia abnormis, Dicrurus remifer, Cissa thalassina, Crypsirina temia, burung kuda Garrulax rufifrons, Hypothymis azurea, Aethopyga eximia dan A. mystacalis, serta Lophozosterops javanica.
Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti macan tutul (Panthera pardus), owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis comata) dan trenggiling (Manis javanica).

Gunung Salak Simpan Sejuta Misteri

  
Gunung Salak ini memang dikenal angker. Dibalik keanggunannya, Gunung Salak menyimpan sejuta misteri.  Berikut ini adalah beberapa misteri yang berhasil dirangkum dari media online:
Mitos Prabu Siliwangi
Gunung Salak ini oleh warga sekitar juga dianggap angker. Hal ini terkait dengan adanya mitos Prabu Siliwangi, raja Padjajaran yang sampai saat ini kuburannya pun belum diketahui letaknya. Konon, Prabu Siliwangi menghilang di Gunung Salak untuk menghindari kejaran Kian Santang. Prabu Siliwangi yang bersembunyi di belantara kemudian terkepung.
Tapi ajaibnya, sang Prabu bisa meloloskan diri dengan mengapung ke udara. Tempat menghilangnya Prabu Siliwangi tersebut kemudian dinamakan ‘pengapungan’ yang berlokasi tidak jauh dari Kawah Ratu.

Banyak makam dan petilasan
Di kawasan Gunung Salak ini juga terdapat banyak makam para raja. Menurut juru kunci Gunung Salak, H.Marsa, setidaknya ada  40 makam kuno yang berusia ratusan tahun. Selain makam, ada juga petilasan suci yang banyak tersebar di berbagai titik, seperti petilasan Prabu Siliwangi yang berada di kaki Gunung Salak, Bogor dengan total mencapai lebih dari 91 lokasi.
Karena keramatnya lokasi tersebut, maka banyak warga yang meyakini bahwa tidak ada yang boleh melewati kawasan tersebut, terlebih dengan membawa rasa kesombongan atau keangkuhan.

Cuaca yang sering berubah
Gunung Salak sendiri memiliki cuaca yang sering berubah-ubah di puncaknya. Terkadang saat matahari terik, tiba-tiba turun hujan disertai kabut. Hal inilah yang sering membahayakan para pendaki gunung Salak. Selain itu seringkali terjadi kabut tebal di puncak gunung secara mendadak yang tentunya akan mempengaruhi penerbangan.
Alasan-alasan tersebut membuat pesawat komersil jarang melintas di atas gunung Salak. Biasanya yang melintas hanyalah helikopter atau pesawat militer.

Lokasi pernikahan manusia dan jin
Ada yang menyebutkan bahwa Gunung Salak merupakan lokasi tempat pernikahan antara manusia dan jin.

Tempat penyimpanan harta
Adapula cerita yang menyebutkan bahwa lokasi itu karena keangkerannya, dijadikan tempat penyimpanan harta Belanda berupa emas saat menjajah Indonesia.

Kawah Ratu
Di kawahnya yang juga disebut “kawah ratu” masih terdapat sumber sulfur dan belerang baik berupa gas, uap ataupun kubangan yang panas dan mendidih. Kawah itu bisa dengan tiba-tiba mengeluarkan asap belerang yang meracuni paru-paru. Ada sederet peristiwa di wilayah tersebut yang korbannya meninggal dunia.
Karena kondisi tersebut, maka kawah Ratu juga dianggap sebagai lokasi yang keramat dan berbahaya oleh warga sekitar dan para pecinta alam.

Gunung Salak Sering Jadi Tempat Kecelakaan Pesawat


Dari catatan sejumlah media online, di gunung yang masuk ke wilayah Taman Nasional Gunung Salak Halimun ini memang kerap terjadi rangkaian kecelakaan pesawat.
Pada tahun 2002, pesawat Trike bermesin PKS 098 yang jatuh di Lido, Bogor. Kemudian pada15 April 2004, pesawat Paralayang Red Baron GT 500 milik Lido Aero Sport, jatuh di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Tiga orang tewas akibat kecelakaan ini.
20 Juni 2004, pesawat Cessna 185 Skywagon, jatuh di Danau Lido, Cijeruk, Bogor. Lima orang tewas.  Kemudian pada Juni 2008, pesawat Casa 212 TNI AU jatuh di Gunung Salak di ketinggian 4.200 kaki dari permukaan laut. Kecelakaan ini menewaskan 18 orang.
30 April 2009, tiga orang tewas setelah kecelakaan terjadi pada pesawat latih Donner milik Pusat Pelatihan Penerbangan Curug jatuh di Kampung Cibunar, Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Selanjutnya yang terakhir ini, pesawat SSJ-100 buatan Rusia berpenumpang 46 orang jatuh pada 9 Mei 2012.
“Sudah terbukti dengan beberapa kejadian. Gunung Salak itu angker. Jangan gegabah,” kata Permadi, paranormal sekaligus politisi.

Dari: Berbagai Sumber

Minggu, 17 Juni 2012

Koneksi Internet Lewat Sinar Lampu


 Gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa menghantarkan data.








 Gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa membawa data. Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet. (philips.co.id)

Ketika berinternet, baik saat di kedai kopi, memanfaatkan wifi gratis di ruang rapat, sampai mencuri koneksi internet tetangga sebelah, Anda kemungkinan akan mengalami frustasi karena lambatnya kecepatan internet ketika banyak alat terhubung ke satu jaringan.

Semakin banyak pengguna, semakin banyak perangkat, yang terhubung ke internet secara nirkabel, gelombang udara yang tersumbat akan menyulitkan pengguna untuk mendapatkan kekuatan sinyal.

Namun demikian, gelombang radio bukanlah satu-satunya bagian dari spektrum yang bisa membawa data. Ada gelombang lain yang bisa digunakan untuk menjelajah Internet.

Dikutip dari Good Technology, 9 Agustus 2011, Harald Haas, fisikawan Jerman mengungkapkan solusi baru yang ia sebut sebagai “data lewat iluminasi’ atau membawa fiber keluar dari fiber optik dengan mengirimkan data lewat lampu LED yang memiliki intensitas bervariasi yang jauh lebih cepat dibanding yang bisa ditangkap manusia.

Idenya sama dengan remote control imfra merah. Namun lebih kuat.

Haas menyebutkan, temuannya ini, yang ia sebut D-Ligth, bisa menghasilkan transmisi data dengan kecepatan di atas 10 megabit per detik yang jauh di atas kecepatan rata-rata sambungan broadband saat ini.

Menurut Haas, di masa depan data yang akan dipancarkan ke laptop, smartphone, dan tablet akan ditransmisikan lewat lampu yang ada di ruangan. Dan masalah soal keamanan juga jadi sangat mudah. Jika sinar lampu tidak ada, data tidak bisa ditransmisikan.

Haas berpendapat, banyak hal yang bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi ini. Mulai dari akses internet publik lewat lampu jalanan,  sampai kendaraan yang dikemudikan secara otomatis lewat lampu depannya.

Selain itu, data yang hadir melalui spektrum yang bisa dilihat seperti cahaya lampu bisa membantu meredakan kekhawatiran bahwa gelombang elektromagnetik yang hadir bersama WiFi dapat merusak kesehatan. (eh)

• VIVAnews

Letusan Gunung Galunggung

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan 1822. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.

 Letusan Galunggung 1982, disertai petir

Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440 m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu, dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir Galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir Galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA
Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta. Letusannya juga membuat British Airways Penerbangan 9 tersendat, di tengah jalan.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Galunggung

25 Penyakit Ancam Perokok Usia Produktif

TEMPO.CO, Jakarta--Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, menyatakan setidaknya ada 25 jenis penyakit yang mengancam perokok aktif. "Ini karena mereka menghirup setidaknya 4.000 bahan kimia saat mengisap rokok," kata Tjandra dalam seminar »Konsumsi Rokok Mengancam Bonus Demografi” di Hotel Atlet Century.
Dari 25 macam penyakit itu, yang paling berbahaya dan paling banyak menyerang perokok adalah kanker paru-paru, serangan jantung koroner, hipertensi, dan gangguan janin pada ibu hamil. »Gangguan liver, penyakit persendian, dan kanker pita suara juga mulai banyak menyerang perokok,” kata Tjandra.
Ironisnya, menurut catatan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, mayoritas perokok adalah kelompok usia produktif. Dengan demikian, ancaman penyakit dan penurunan kualitas kesehatan itu juga lebih banyak menyerang usia produktif. »Artinya, ada ancaman terhadap produktivitas penduduk Indonesia,” kata Abdillah Ahsan, peneliti Lembaga Demografi FE-UI.
Menurut Abdillah, data Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Riset Kesehatan Dasar menunjukkan, dari 1995 sampai 2007, jumlah perokok usia 15-19 tahun telah meningkat lebih dari 200 persen. "Sekarang total perokok remaja sudah 4,2 juta orang. Ini kelompok usia produktif," kata dia.
Untuk menjaga produktivitas penduduk, Wakil Kepala Lembaga Demografi FE-UI Dwini Handayani menekankan pentingnya mencegah peningkatan jumlah perokok, terutama usia remaja. Salah satunya dengan segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tembakau. »Peraturan itu sangat efektif untuk menekan peningkatan jumlah perokok muda,” kata dia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan, dan Keluarga Berencana Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Emil Agustiono, mengatakan saat ini RPP Tembakau sudah di tangan presiden untuk segera ditetapkan. Menanggapi kekhawatiran sejumlah petani tembakau, Staf Khusus Kementerian Kesehatan Bidang Politik Kebijakan Kesehatan, Bambang Sulistomo, menyatakan RPP tidak akan merugikan petani tembakau. "Tidak ada satu pun pasal yang melarang orang bertani tembakau," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, RPP Tembakau tidak melarang produksi rokok atau kegiatan merokok sehingga tidak akan mengurangi pendapatan petani tembakau. »Lebih dimaksudkan untuk menghindarkan bahaya rokok bagi yang bukan perokok, terutama ibu hamil dan anak-anak. Caranya dengan mengatur tempat-tempat khusus untuk merokok,” katanya.
Dalam RPP tersebut akan diatur ihwal kewajiban memasang gambar peringatan bahaya rokok yang ukurannya 40 persen dari luas bungkus rokok. Selain itu, RPP mengatur soal perluasan kawasan tanpa rokok. »Orang tidak diperkenankan lagi merokok di dalam ruang yang tidak terhubung langsung dengan udara bebas,” kata Bambang.
RAFIKA AULIA | ANANDA BADUDU | RAHMA TW