Pernah dengar mitos tentang burung gagak, atau mitos tentang ayam cemani, atau kucing hitam…?? Itulah diantara mitos binatang yang diidentikkan dengan pertanda kesialan, ritual khusus, dan sesuatu yang membawa pada kesyirikan.
Burung Gagak
Anda pasti pernah melihat burung gagak, bukan? Burung berwarna hitam ini kerap kali menjadi simbol keankeran. Dan yang paling kasihan, terkadang nyawa burung ini dijadikan syarat utama dalam sebuah ritual perdukunan dan dijadikan syarat utama untuk merujuk pada keberhasilan suatu ritual.
Sebenarnya, burung gagak adalah binatang yang cerdas. Ia memiliki memori yang tinggi dan mampu menggunakan logika untuk memecahkan masalah. Gagak juga merupakan burung pertama yang berinteraksi dengan manusia. Ia memberi contoh cara mengubur mayat kepada Qabil (anak Adam yang membunuh saudaranya) dengan cara menggali tanah.
Ayam Camani
Tidak bebeda dengan burung gagak, ayam camani juga salah satu hewan favorite untuk dijadikan tumbal dan syarat dalam praktek perdukunan. Entah dari mana sejarah dan asal usulnya. Namun karena uniknya warna hitam pada ayam camani ini, ia sering disimbolkan sebagai hewan keramat. Ia kerap dijadikan tumbal ritual tertentu seperti ruwatan, penglaris dagangan, hingga ritual keberadaan bangunan tertentu.
Kucing Hitam
Siapa yang tidak senang dengan kucing, makhluk ciptaan Alloh SWT yang imut dan menggemaskan. Kucing selain jadi binatang peliharaan favorite, ternyata kucing juga menjadi simbol kemusyrikan dan kesyirikan. Disekitar kita juga ada mitos bahwa jika ada seorang mayit yang dilewati atau dilompati oleh seekor kucing kerap kali dianggap sebagai pertanda sial. Dari mitos inilah, terkadang ada sebagian orang yang memperlakukan kucing dengan kasar, entah itu mengusirnya, menendangnya, atau segala sikap yang dapat menyakiti binatang tersebut.
Sudah sangat jelas bahwa perbuatan-perbuatan tersebut adalah sebagai suatu pintu jalan yang mengarah pada suatu kesyirikan. Bila kita percaya hal tersebut, maka kita termasuk golongan orang-orang yang syirik atau menduakan Alloh SWT. Bila kita melihat sebuah ritual perdukunan yang menggunakan darah dari ayam camani atau burung gagak sebagai salah satu syaratnya, sudah sangat jelas perbuatan itu malah menyakiti makhluk ciptaan Alloh SWT. Dalam al-Qur’an telah dijelaskan:
Artinya:
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Israa’: 44)
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim kita harus memperhatikan perilaku kita terhadap binatang. Jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan yang dapat menyakiti makhluk ciptaan Alloh ini. Dalam salah satu hadits riwayat Bukhori, nabi kita Muhammad SAW menceritakan kisah tentang seorang perempuan yang masuk neraka karena tidak memelihara kucingnya dengan baik. Perempuan tersebut menahan kucing itu dan tidak memberinya makan hingga mati. Dalam hadits ini juga sangat kuat dijelaskan bahwa kita sebagai seorang muslim harus menjaga dan mencintai makhluk sesama ciptaan Alloh SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar